Jumat, 15 Mei 2009

Info News


Sebelum bertarung dalam ajang Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) 2009, Sabtu (16/5/2009) besok, tim peserta mulai melakukan running test atau uji lapangan lomba. Sebelumnya, masing-masing robot harus dilakukan pengukuran terlebih dahulu di Graha Sepuluh Nopember ITS Surabaya, Jumat (15/5/2009)
ADVERTISEMENT

Para peserta KRI 2009 regional IV ini dibagi menjadi tujuh grup, yaitu Group A, B, C, D, E, F, dan G. Untuk KRCI kategori Expert Battle terbagi menjadi empat grup yaitu Grup A, B, C, dan D. Pembagian grup ini ditentukan berdasarkan peringkat tim peserta saat running test II.

"Yang pasti untuk tim peserta yang unggul akan dipisahkan. Misalnya, peringkat 1 dan 2 akan dipisahkan dalam dua grup yang berbeda," papar Endra Pitowarno, salah satu juri KRI 2009.

Dalam running test ini, tiap tim baik KRI dan KRCI diberi kesempatan untuk melakukan running test sebanyak dua kali. Running test tersebut juga dipadati oleh para penonton pendukung tim kesayangannya. Dari sekian banyak tim KRI yang telah melakukan running test, hampir semuanya gagal memukul bedug bersusun tiga yang menjadi tujuan lomba.

Dalam running test ini, muka-muka lama masih terlihat mendominasi, seperti tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ITS, dan Universitas Brawijaya (Unibraw) yang mampu memukul ketiga bedug sebagai tanda akhir permainan.

Dalam KRI kali ini yang bertema Gotong Royong Tabuh Bedug, permainan dianggap selesai jika robot telah memukul ketiga bedug yang telah disediakan. Setiap tim yang berlaga beradu cepat untuk terlebih dahulu menabuh bedug. Siapa yang duluan berhasil memukul bedug, maka dialah pemenangnya.

Meski ketiga tim tersebut berhasil memukul bedug, namun hanya robot D4_SI dari PENS yang berhasil menyelesaikan permainan dengan sempurna. Sedangkan robot Bolokulowo dari ITS dan phi_cool dari Unibraw berhasil memukul bedug setelah melakukan beberapa kali retry. PENS sendiri adalah juara tahun lalu baik di tingkat regional maupun nasional.

Dari 22 tim KRI yang akan berlaga, kebanyakan masih terkendala untuk menggendong robot otomatis menuju bedug, di mana harus melalui beberapa rintangan. Namun tidak seperti tahun sebelumnya, kali ini tidak ada lagi robot yang terlihat macet tak dapat bergerak. Juga tak ada lagi saling blocking antar lawan.

Permasalahan yang ada kali ini adalah ketika harus membawa robot pemukul bedug, robot otomatis dan manual harus bekerjasama dengan baik agar tetap stabil.

Post From Yahoo news.com

0 komentar: